Sejarah
Koran Suara Merdeka
Harian Suara Merdeka merupakan salah satu
penerbit surat kabar tertua di Indonesia. Lahir pada era pasca kemerdekaan yang
mula-mula mempunyai misi memperdengarkan suara rakyat yang baru merdeka.
Dimotori oleh pejuang-pejuang pers pimpinan H. Hetami, sepakat untuk menerbitkan
surat kabar pada tanggal 11 Februari
1950. H. Hetami adalah putra dari KH. M Idris, saudagar batik kaya dari
Solo.
Pada waktu terbit perdana, H. Hetami dibantu 2 orang
wartawan, HR. Wahjoedi dan Soelaiman. Ditambah Soetanto sebagai penata usaha
dan Wagiman sebagai copyboy. Cetaknya masih ndompleng harian de Locomotief,
koran berbahasa Belanda yang sudah terbit dahulu. Kemudian tenaga redaksi bertambah, diantaranya H. Suwarno, SH, Muchtar Hidayat, Tjan Thwan
Soen, Soejono Said, L. Poedjisrijoni, Hanapi, Moeljono, Drs. Sutrisna dan Amir
AR di bagian Tata Usaha.
Awal terbit menggarap pasar Semarang dan Solo, dengan mencetak awal
5.000 eksemplar dengan asumsi waktu itu masyarakat sangat haus berita-berita
yang berbau nasional dan kemerdekaan. Suara Merdeka melangkah makin mantap
ketika Kodam VII/Diponegoro berlangganan 1.000 eksemplar tiap hari. Dalam waktu
sebelas tahun, Suara Merdeka sudah mampu memiliki percetakan sendiri,
Percetakan Dagang Semarang. Di Jawa Tengah, percetakan inilah yang pertama kali
memiliki mesin Duplex yang selain
mencetak juga sekaligus memotong dan melipat. Tahun 1973, mulai digunakan mesin cetak baru yang berkapasitas cetak
25.000 eksemplar per jam dan semua perangkat penyusun huruf, lay out dan unsure
pra cetak menyesuaikan. Mesin “Duplex”
yang sudah dianggap tidak mampu mengejar kecepatan cetak dan kualitasnya
akhirnya diganti dengan mesin Web Offset merk “Pacer”.
Mulai tahun 1982 atau pada saat HUT
Suara Merdeka ke-32, Suara Merdeka dicetak oleh PT. Mascom Graphy, yaitu sebuah perusahaan percetakan dalam
lingkungan Suara Merdeka Grup yang khusus mencetak surat kabar yang diterbitkan
oleh PT. Suara Merdeka Press Semarang.
Pada tahun 1992 PT. Suara Merdeka
Press Semarang memasuki babak baru, yaitu menggunakan teknologi lay outer
dengan menggunakan mesin Macintosh
dan juga menambah rubrik yang selalu menarik sesuai dengan kebutuhan pembaca. Saat ini
produksi suarat kabar sudah mencapai 200.000 eksemplar per hari.
GENERASI KE-2
Dari awal berdiri 11 Februari 1950
Suara Merdeka dikelola oleh H. Hetami sampai akhirya pada tahun 1982, pada saat HUT ke-32, Ir. Budi Santoso (Anak Mantu) diserahi tongkat estafet H. Hetami
sebagai Pemimpin Umum. Pesan Hetami singkat saja: “Jadikan
Suara Merdeka sawahnya keluarga dan seluruh karyawan.” Sehingga ada dua jabatan
kepemimpinan yang dipegangnya yaitu Pemimpin Umum dan Pemimpin Perusahaan.
Dibawah pimpinan Ir. Budi Santoso
dilaksanakan perbaikan dan pengembangan perusahaan. Perbaikan dilakukan dengan
menerapkan suatu sistem manajemen modern untuk menggantikan manajemen lama yang
sangat sederhana, kurang sistematis dan efektif. Budi Santoso memulai
pembenahannya dari pintu terakhir pelayanan kepada pembaca: sirkulasi.
Dilanjutkan ke keuangan, redaksi, produksi sampai administrasi. Dia melihat
banyak aspek manajemen yang perlu dibenahi. Menggeser pendekatan product oriented ke market oriented.
Pengembangan perusahaan dilakukan dengan perluasan usaha di
bidang informasi melalui media cetak dan media elektronik. Melalui media cetak,
mendirikan PT. Sarana Pariwara Semarang
untuk menerbitkan koran sore “Wawasan”
yang terbit perdana pada tanggal 17 Februari 1986. Sekarang Wawasan sudah beralih menjadi koran pagi. Melalui
media elektronik didirikan Stasiu Radio Swasta Niaga “Suara Sakti FM” pada tahun 1983. Selain Wawasan dan Suara Sakti, terbit
juga Tabloid Cempaka Minggu Ini & Ototrack. Dan sekarang
Suara Merdeka juga memiliki “Cybernews.Com”, media online yang dimiliki Suara
Merdeka.
Untuk melayani penyampaian surat kabar kepada konsumen di
daerah, maka didirikan kantor pemasaran/perwakilan di Jakarta, Yogyakarta,
Solo, Pekalongan, Tegal, Magelang, Purworejo, Purwokerto, Cilacap, Purbalingga,
Kudus, Jepara, Blora, Boyolali, Wonogiri, Klaten, Sragen dan Salatiga. PT.
Suara Merdeka Press Semarang saat ini memiliki Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers
berdasarkan SK Menteri Penerangan RI No. 001/SK0MENPEN/ SIUP/A/1985 tanggal 8
November 1985.
GENERASI KE-3
Saat ini kepemimpinan PT. Suara Merdeka Press Semarang
dipegang oleh generasi ketiga Suara Merdeka, yaitu Kukrit Suryo Wicaksono,
M.B.A., putra sulung Ir. Budi Santoso dan Sarsa Winiarsih yang saat ini masuk
dalam manajemen Suara Merdeka Group sebagai Managing Director.
Buat Kukrit selaku generasi ketiga, fase ini membutuhkan
keberanian untuk berinovasi di tengah-tengah persaingan bisnis yang demikian
ketat dan liberal. Pesaing muncul dalam bentuk koran-koran komunitas yang
berbasis pasar di kabupaten/kota seiring dengan era otonomi daerah. Kukrit
ingin mempertahankan positioning Suara Merdeka sebagai korannya Jawa Tengah.Yang berarti membuat orang di berbagai kabupaten/kota Jawa
Tengah kenyang informasi tentang Jawa Tengah.
Karena positioning merupakan perang di benak pasar, maka
Suara Merdeka harus mampu ditempatkan sebagai brand dengan posisi sebagai
korannya Jawa Tengah di benak masyarakat. Caranya, dengan meningkatkan kepekaan
terhadap kebutuhan (need), bukan sekedar keinginan (want) masyarakat Jawa
Tengah. Memberikan yang terbaik, bahkan sebelum mereka miminta. Dengan kata
lain, berangkat dari sikap “Independent, Obyektif, Tanpa Prasangka” Suara
Merdeka benar-benar menjadi “Perekat
Komunitas Jawa Tengah”.
VISI DAN MISI PT. SUARA MERDEKA PRESS SEMARANG
VISI :
“Menjadi perusahaan pelopor industri informasi yang diakui
masyarakat dan merupakan pilihan pelanggan karena bermutu serta menjadi Perekat
Komunitas Jawa Tengah.”
MISI:
1. Mengabdi
kepada masyarakat dalam peningkatan kecerdasan bangsa
2. Memasarkan
informasi yang akurat, terkini dan bertanggung jawab melalui media cetak dan
elektronik dengan memberikan layanan pelanggan yang terbaik
3. Menghasilkan keuntungan yang optimal agar:
(a)
Perusahaan
makin tumbuh dan berkembang
(b) Kesejahteraan dan profesionalisme karyawan dapat
ditingkatkan
(c)
Berperan secara aktif di dalam arus
utama (mainstream) kehidupan sosial
masyarakat
Sehingga PT. Suara Merdeka Press memilki
keunggulan kompetitif berkesinambungan.
TATA NILAI : ”SEMAR”
S AHAJA
“Semua tindakan, sikap dan
penampilan selalu mengacu pada perilaku kesahajaan, rendah hati, saling
menghormati, mampu menempatkan diri secara tepat, efisien dan efektif.”
Senantiasa menjaga ucapan, tindakan dan penampilan secara
tepat, sesuai dengan situasi, kondisi dan kalangan yang sedang dihadapi, serta
menghindari sikap dan perilaku yang berlebihan (overacting).
4. Memberikan keteladanan dengan
bersikap bersahaja dan tidak menunjukkan sikap sombong serta “mentang-mentang”
dalam menuntut hak dan menggunakan wewenang (aja dumeh).
5.
Menciptakan dan mendahulukan sikap
kebersamaan.
ETIKA
“Menjadikan prinsip moral dan agama
sebagai pegangan dalam kehidupan sehari-hari baik kegiatan bisnis maupun
masyarakat.”
1. Beriman
dan bertaqwa, serta menjunjung tinggi moral dengan selalu bertindak dan
berperilaku berlandaskan nilai-nilai agama sebagai hal yang tidak dapat
ditawar.
2. Menjaga
dan senantiasa meningkatkan citra dan nama baik perusahaan.
3. Menjaga
rahasia perusahaan dan tidak bersikap mndua dalam pandangannya terhadap
perusahaan.
4. Berbicara
jujur dan bertindak benar, terbuka dan bertanggung jawab tanpa maksud
terselubung (satunya kata dan perbuatan).
5. Menghormati
dan menghargai profesi, sikap dan pendapat orang lain serta menerima perbedaan
pandangan.
6. Secara
konsisten memperlakukan orang lain (atasan, rekan kerja dan karyawan) dengan
hormat dan bermartabat.
7. Mengambil peranan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan
sebagai rasa tanggung jawab sosial perusahaan.
MUTU
“Memastikan
semua proses yang dikelola dan produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan
selalu mematuhi dan memenuhi standar mutu yang tinggi.”
1. Memiliki tekad
untuk selalu mengembangkan kompetensi dan kinerja perusahaan.
2. Bekerja sesuai
dengan aturan dan standar mutu yang berlaku, bersikap, bertindak secara
profesional dan cerdas, selalu berbuat yang terbaik dan menghindari rasa cepat
puas diri.
3. Melakukan
penyempurnaan terus menerus dalam proses kerja dan peningkatan mutu.
4. Berbagi
pengalamam dan tata kerjayang terbaik dengan atasan, mitra kerja dan karyawan.
5. Menciptakan
lingkungan dan suasana kerja yang nyaman untuk semua orang.
6. Senantiasa
melakukan verifikasi dan penilaian hasil kerja secara akurat, jujur, tidak
memihak, bener lan pener.
AKUNTABEL
”Melaksanakan tugas dan wewenang
dengan sepenuh hati, dedikasi tinggi dan bertanggung gugat penuh atas proses
itu sendiri maupun hasil proses sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang
baik- ‘good corporate governance’.
1. Berani
bertanggung jawab dan menerima resiko atas segala tindakannya, baik secara
asminstratif, prosedural maupun moral.
2. Mengembangkan
sikap berani mengakui kesalahan dan tidak berusaha melempar kesalahan kepada
pihak lain.
3. Memberikan
kewenangan yang cukup dan tepat kepada karyawan agar tugas pekerjaannya
berhasil dengan baik.
4. Tidak
menggunakan waktu dan fasilitas perusahaan untuk kepentinga pribadi.
5. Mematuhi dan
bekerja sesuai dengan deskripsi kerja dan mematuhi semangat yang tersurat
maupun tersirat dalam peraturan dan ketentuan perusahaan.
6. Bertindak
secara transparan, adil dan menjaga kesetaraan.
RESPONSIF
“Cepat,
tanggap, proaktif dan segera dalam semua tindakandengan mengedepankan
pertimbangan-pertimbangan bisnis.”
1. Mendorong
komunikasi langsung, jujur dan terbuka.
2. Selalu siap,
tanggap dan bertindak segera dalam penanganan masalah (trengginas).
3. Peka terhadap
dan mau mendengar keluhan dan ketidakpuasan yang dirasakan pelanggan, mitra
bisnis, karyawan dan perusahaan.
4. Mampu
mengidentifikasikan dan menyikapi perkembangan lingkungan internal dan
eksternal perusahaan.
5. Malakukan
terobosan-terobosan baru dengan mengambil resiko yang sepadan dalam mencoba
memberikan “nilai lebih” kepada pelanggan.
6. Mendorong dan
terbuka terhadap ide-ide baru, mau melakukan penyesuaian untuk menghadapi
tantangan usaha.
7. Menerima
kesalahan sebagai bagian dari pembelajaran dan perbaikan.
SEMAR yang berarti
juga Sang Pamomong, adalah pengasuh para ksatria Pandawa. Alkisah, ia juga
bernama Hyang Ismaya. Meskipun ia seorang abdi raja yang berwujud jelek, ia
memiliki kearifan dan kesaktian yang sangat tinggi bahkan melebihi para dewa. SEMAR adalah perlambangan kekuatan rakyat.
LOKASI PT. SUARA MERDEKA PRESS SEMARANG
Pada awal berdirinya PT. Suara Merdeka
Press Semarang beralamat di Jalan Merak No.11 Semarang. Setelah PT. Suara
Merdeka Press Semarang berkembang pesat, perusahaan merasa perlu menambah dan
mencari lokasi baru. Akhirnya dipilih lokasi baru di Jalan Raya Kaligawe Km.5
Semarang pada tahun 1982 bersamaan dengan HUT PT. Suara Merdeka Press Semarang
ke-32. Lokasi baru itu segera digunakan untuk bagian produksi/percetakan (PT.
Masscom Graphy) dan Kantor Redaksi. Pemilihan lokasi baru di Kaligawe
didasarkan pertimbangan bahwa di daerah itu masih ada tanah yang cukup untuk
perluasan pabrik pada masa yang akan datang.
Pada tahun 1984 PT. Suara Merdeka Press Semarang menambah
lokasi baru lagi yaitu di Jalan Pandanaran 30 Semarang yang digunakan untuk
Tata Usaha, Iklan dan Sirkulasi. Sedangkan
lokasi lama di Jalan Merak digunakan untuk kantor Koperasi dan Bengkel armada
Suara Merdeka. Saat ini lokasi di jalan Merak juga ditempati sebagai kantor
tabloid keluarga “Cempaka Minggu Ini”, tabloid otomotif “Otospeed” dan kantor
Arsip koran Suara Merdeka.
PT. Suara Merdeka Press Semarang
menempatkan di setiap ibu kota kabupaten minimal satu reporter yang
keberadaannya dikoordinir oleh “Biro Redaksi Daerah” yang ditempatkan di
beberapa kota eks karesidenan.
Saat ini Kantor Pusat Suara Merdeka di
Jalan Pandanaran 30 dengan nama “Suara Merdeka Tower” sebanyak 15 lantai.